Minggu, 04 Mei 2014

PERBANDINGAN KADAR ANTIBODI (ANTI –HBS) PASCA VAKSINASI HEPATITIS B BOOSTER I DAN VAKSINASI BOOSTER II

Infeksi virus Hepatitis B (VHB) saat ini mulai merupakan masalah kesehatan masyarakat yang besar serta serius, karena selain manifestasinya sebagai penyakit Hepatitis B akut beserta komplikasinya, lebih penting ialah dalam bentuk sebagai pengidap Hepatitis B  kronik. Pemberian vaksin bertujuan untuk merangsang sistem imun agar membentuk kekebalan aktif. Kebanyakan ahli menganjurkan memberikan vaksin tiga kali agar didaptkan titer antibodi (anti-HBs) yang cukup dan dapat bertahan lebih lama. Penentuan level anti-HBs telah distandarisasi oleh WHO, yaitu titer ≥ 10 mIU/ml dianggap cukup protektif. Dari teori didapatkan hipotesis bahwa terdapat  perbedaan yang signifikan antara kadar antibodi (anti –HBs) pasca vaksinasi hepatitis B booster I dan vaksinasi booster II.

Penelitian ini menggunakan metode Observational Analitic dengan pendekatan cross sectional. Penelitian ini dilaksanakan pada Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Lampung pada bulan Mei dan April 2009. Populasi pada penelitian ini adalah semua mahasiswa yang mendapatkan vaksinasi hepatitis B booster I sebanyak 50 orang dan booster II sebanyak 60 orang.

Sampel penelitian adalah subyek yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak 40% dari masing-masing populasi. Data yang diperoleh adalah data primer yaitu serum darah. Sebelum penelitian dilakukan, responden diminta untuk mengisi informed consent untuk menyatakan kesediannya. Pengukuran kadar anti-HBs dilakukan dengan test strip sehingga didapatkan hasil positif (+1) dan positif (+2). Dari data tersebut dilakukan analisis data secara univariat dan bivariat, yaitu uji chi square dengan tingkat kepercayaan 95%.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kadar antibodi(anti-HBs) pasca vaksinasi hepatitis B booster I dan vaksinasi hepatitis B booster II (p-value = 0,003).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar