Kisah Nabi Adam Turun ke Bumi
Ketika Allah SWT akan menciptakan (Nabi) Adam, Ia memberitahukan rencana
tersebut kepada para malaikat. Dalam Qur’an dijelaskan, para malaikat
berkata: “Mengapa Engkau ingin menciptakan manusia yang akan saling
bermusuhan dan saling membunuh?”. Lalu dijawab oleh Allah SWT: “Aku
lebih mengetahui dari pada kalian.”
Respon para malaikat mengindikasikan bahwa mereka sudah tahu tentang
manusia dan memahami tabiat manusia, dan perbincangan ini terjadi ketika
(Nabi) Adam belum diciptakan. Sehingga ada dua kemungkinan yang berlaku
saat itu. Pertama, malaikat memiliki kemampuan memprediksi apa yang
akan terjadi di waktu mendatang sehingga bisa memerkirakan dengan tepat
tabiat manusia (Nabi Adam dan keturunannya) yang senang bermusuhan dan
saling membunuh. Tapi asumsi ini tidak sejalan atau bertentangan dengan
jawaban Allah SWT yang mengatakan: “Aku mengetahui dari pada kalian.”
Kedua, ketika malaikat menyebut kata manusia dan mengetahui tabiatnya
yang senang bermusuhan dan saling membunuh, itu artinya malaikat telah
mengenal manusia. Ini menunjukkan bahwa, sebelum menciptakan (Nabi)
Adam, jauh sebelumnya Allah SWT juga sudah menciptakan manusia lain yang
ditempatkan di bumi dan para manusia terdahulu itulah yang dimaksud
malaikat.
Sekarang mari kita tengok, fakta sejarah tentang penemuan manusia
atau lebih tepatnya fosil manusia di bumi. Cro Magnon, manusia modern
(homo sapien) dengan volume otak seperti sekarang, fosilnya ditemukan di
gua-gua di Jerman dan Prancis. Setelah dianalisa, usianya 40.000 tahun.
Lalu Homo Sapien yang tahun lalu fosilya ditemukan di Flores NTT
(Indonesia) oleh peneliti Australia sudah berusia 70.000 tahun. Jika
menengok lebih kebelakang, ada Homo Erectus Soloensis yang fosilnya
ditemukan di Sangiran Sragen Indonesia, usianya sekitar 1 juta tahun.
Manusia Homo Erectus Soloensis adalah manusia purba tertua yang sempurna
sebagai manusia, dalam artian mereka sudah berbudaya, dapat berburu,
membuat api dan membuat perkakas dari batu/tulang.
Jika Nabi Adam AS adalah manusia pertama, berarti ia lebih tua dari
Homo Erectus Soloensis yang berusia sekitar satu juta tahun itu. Atau
dengan kata lain, Homo Erectus Soloensis, Homo Sapien, dan Cro Magnon
adalah keturunan Nabi Adam AS. Ini sulit diterima secara logika.
Sebabnya, Nabi Adam diciptakan dalam keadaan sempurna sebagai manusia,
cerdas karena mengetahui banyak hal yang tidak diketahui malaikat maupun
iblis. Bahkan dalam Quran dijelaskan, karena kecerdasan Nabi Adam
itulah, maka malaikat akhirnya bersujud padanya atas perintah Allah SWT,
sesuatu yang tidak dilakukan iblis (yang kemudian menyebabkan mahluk
yang diciptakan dari api ini dilaknat Allah SWT).
Nah, kalau kecerdasan Nabi Adam mengalahkan malaikat, bagaimana
mungkin keturunannya seperti Homo Erectus Soloensis, yang baru dapat
membuat perkakas dari batu dan tulang serta hidup dari berburu.
Anak-anak Nabi Adam saja, Qabil dan Habil, sudah bercocok tanam dan
beternak (ketika keduanya berselisih dalam memilih isteri, Allah SWT
memerintahkan keduanya untuk memberikan kurban, Qabil mempersembahkan
gandum yang kualitasnya buruk dan Habil mempersembahkan domba
terbaiknya). Ini menunjukkan bahwa keluarga Nabi Adam – Hawa hidup dari
bercocok tanam dan beternak.
Lebih dapat diterima oleh logika, jika dikatakan: manusia yang
dikenali oleh malaikat sebagaimana diuraikan tadi, itulah Homo Erectus
Soloensis, Homo Sapien dan Cro Magnon. Mereka inilah yang memiliki
tabiat senang bermusuhan dan saling membunuh. Tapi jika ini benar,
berarti Nabi Adam AS bukanlah manusia pertama!? Satu-satunya yang bisa
memberi petunjuk lebih lanjut adalah dengan mengukur rentang waktu dari
Nabi Adam hingga Nabi Muhammad SAW, bahkan hingga saat ini. Namun ini
pun agak sulit, karena dalam Qur’an hanya dijelaskan silsilah 25 nabi
dan rasul secara berurutan tanpa konteks waktu karena tidak disebutkan
secara eksplisit nominal tahunnya. Beberapa nabi dan rasul hanya
disebutkan usianya.
Tapi menurut seseorang, silsilah Nabi Adam hingga nabi Isa (Yesus)
dijelaskan dalam Kitab Injil (Perjanjian Lama) berikut konteks waktunya,
bahkan beberapa di antaranya lengkap dengan nominal tahunnya. Menurut
orang ini, berdasarkan keterangan dari Kitab Injil, rentang waktu dari
Nabi Adam hingga Nabi Isa (Yesus) adalah 4.168 tahun. Dengan demikian,
rentang waktu dari Nabi Adam hingga saat ini adalah 6.177 tahun. Ini
sangat jauh dari usia Cro Magnon, apalagi Homo Sapiens, terlebih lagi
Homo Erectus Soloensis. Wallahu ‘alam (jika ingin membaca resumenya,
klik di sini: http://desacinta.topicmanager.com/).
Saya tidak dalam posisi membenarkan atau mengatakan keterangan dari
Injil salah, karena sepertihalnya Quran, Injil juga adalah wahyu Allah
yang diberikan pada Nabi Isa (Yesus). Tapi jika informasi dari Kitab
Injil mengenai rentang waktu dari Nabi Adam hingga Yesus itu benar
adanya, maka akan muncul pertanyaan di benak Anda: apakah pada saat Nabi
Adam diciptakan, manusia yang sebelumnya ada di bumi sudah punah? Jika
tidak, berarti di bumi ini ada tiga jenis manusia yang berkembang, yaitu
manusia yang merupakan keturunan langsung dari Nabi Adam – Hawa,
manusia yang berasal dari manusia sebelum Nabi Adam – Hawa, serta
manusia hasil pernikahan silang dari keduanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar